SM – Depok – BPN Kota Depok saat ini kekurangan 3000 blanko sertifikat. BPN sudah mengajukan permintaan blanko baru, namun belum tersedia.
Kepala BPN Kota Depok, Indra Gunawan mengungkapkan karena banyaknya pertanyaan masyarakat tentang lambannya penerbitan sertifikat fisik.
“Kita berharap semua memahami. Namun, BPN berharap masyarakat dapat memanfaatkan sertifikat elektronik mulai sekarang, ” ujar Indra.
Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Depok terus mensosialisasikan penerapan sertifikat elektronik yang semakin gencar di berbagai daerah di Indonesia. Hal itu merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan transformasi digital di sektor pertanahan.
Menurut Indra, edukasi kepada masyarakat juga penting dilakukan. Ia mencontohkan kasus di salah satu kota di mana masyarakat enggan menerima sertifikat elektronik yang diberikan.
“Jangan sampai kejadian di salah satu kota, diberikan sertifikat elektronik masyarakat sebaliknya enggan menerima,” terangnya.
Indra Gunawan meminta agar dibuat jadwal sosialisasi secara masif terkait kebijakan sertifikat elektronik.
“Sasaran pertama adalah stakeholder. PPAT, notaris, perbankan, karena mereka yang menjadi influencer,” jelasnya.
Indra juga meminta rekan-rekan yang selama ini mengurusi PTSL atau langsung bersentuhan langsung ke masyarakat bisa disisipkan sosialisasi terkait dengan sertifikat elektronik. (Hais)